TERPAKSA HARUS MELANGKAH
Cinta yang kau berikan pada
siapapun, apabila tidak kemas dengan perhatian, maka akan mudah terinfeksi
dengan virus kejenuhan. Aku terkadang terpaksa pura-pura bodoh, sekalipun aku
tidak bodoh. Kadang-kadang aku pura-pura tidak melihat, bukan karena aku buta,
demikian aku lakukan semata hanya untuk menjaga perasaanmu.
Penyesalan tidak selalu
diakibatkan karena salah melangkah, seringkali penyesalan muncul dihati ini
justru dari perbuatan yang benar, memberikan bantuan kepada seseorang, hanya
saja ternyata orang yg dibantu itu tidak layak.
Orang yang tidak banyak bicara
itu wahai kekasihku, bukan berarti tidak punya perasaan, banyak kemungkinan
disebabkan karena sudah merasakan kelelahan yang berlebihan. Sehingga
kalimat-kalimat yang meluncur dari mulutnya terburu meleleh, sehingga dengan
demikian seringkali kita terpaksa harus melangkah menulusuri kehidupan ini
dengan menanggalkan segala harapan dan cita-cita. Kita harus melangkah dengan
segala keterpaksaan, dan terkadang menolehpun tidak boleh. Ini semua terjadi
wahai kekasihku, adalah akibat keyakinanmu yg keliru, yaitu engkau mengira
bahwa engkau dapat merubah lelaki yang engkau cintai. Kekeliruan ini banyak
dilakukan perempuan, dikiranya dengan cinta dapat dengan seenaknya merubah
lelaki yang dicintainya. Mengapa sampai sekarang aku lebih memilih untuk bersikap
pura-pura tidak mengerti? adalah karna aku sangat mengerti wahai kekasihku,
bahwa cinta bagi seorang perempuan adalah merupakan peristiwa besar bagi hidupnya, bukan hanya sekedar
kejadian biasa.
Citarasa orang itu berbeda-beda
antara yang satu dengan yang lain, mungkin orang lain melihatmu tidak lebih
sebagai perempuan biasa, tetapi aku meilihatmu sebagai sumber kebahagiaanku
yang tidak pernah kering. Oleh karena itu jangan pernah menyalahkan pandangan
siapapun, sementara ini engkau selalu menyembunyikan sakit hatimu terhadap
sahabat-sahabatmu, adalah bukan sekedar berarti engkau perempuan kuat. Tetapi
lebih dari itu, engkau benar-benar punya pemikiran yang sudah cukup matang,
karena engkau punya keinginan untuk selalu melihat sahabat-sahabatmu dalam
keadaan baik-baik saja, sementara yang aku yakini bahwa dasar kebahagiaan itu
terletak diatas kepercayaan kepada ketentuan tuhan, sehingga selalu aku ulang-ulang
dalam permohonanku “wahai tuhanku, tolonglah pilihkan yang terbaik untuk diriku”.
Lalu nyatanya sampai sekarang engkau masih saja betah dalam pelukanku.
Supaya hatimu selalu nyaman wahai
kekasihku, selanjutnya tidak usah engkau melayani perdebatan dengan seseorang
yang didalam hatinya selalu ingin menyalahkan hatimu, katakn saja “ya, setuju
kamu yang benar.” Setelah selesai, sudah.
Selanjutnya, tidak usah wahai
kekasihku, kita melakukan rekayasa untuk pencitraan dirikita, walau
bagaimanapun tetap saja mereka akan berbeda melihat kita. Pasti ada orang yang
melihat kita biasa-biasa saja ketika orang itu tidak mengenal kita, juga ada
orang yang dengki kepada kita ketika orang itu tidak suka kepada kita, tetapi
juga pasti akan ada orang yang melihat kita hebat, ketika orang itu benar-benar
mencintai kita. Termasuk mungkin juga ada orang yang melihat aku orang yang
sangat dungu, karena dia tidak tahu bahwa aku sebenarnya hanya berpura-pura.
Untuk itu kita harus mencari, bahwa demi untuk meenciptakan kenyamanan hati,
seberapapun harga yang harus kita bayar adalah merupakan kalkulasi logis
sebagai keuntungan, yang penting pandangan orang lain terhadap diri kita tidak
boleh merubah keyakinan kita.
Nyatanya sehari hari kita
melihat keanehan-keanehan, banyak orang
yang membelanjakan uang yang sangat besar untuk bedah plastik supaya wajahnya
tampil cantik, tetapi tidak pernah berusaha mempercantik akhlak, padahal untuk
memperbaiki moral tidak memakan biaya. Wahai kekasihku, yang penting adalah
harga dirimu. Setiap engkau berusaha ingin dekat dengan siapapun selalu saja
akibatnya engkau tidak dihormati, tetapi yang pasti ketika engkau ingin
mendekat kepada tuhanmu pasti engkau dimuliakan orang.
Mengapa setiapkali aku ingin
menasehatimu selalu aku memeluk dirimu? karena pada umumnya perempuan itu akan
pasang telinga benar-benar ketika sedang berada dalam pelukan orang yang
dicintainya.
Rencana pernikahan kita sebaiknya
ditunda saja sementara sambil menunggu suasana aman dari paparan covid 19,
karena bila kita memaksakan diri, nanti percuma saja pesta pernikahan kita
tidak akan banyak dihadiri orang, karena
aturan physical distancing masih diberlakukan, dan lockdown belum dicabut. Apa
saja di dunia ini bisa ditunda wahai kekasihku, kecuali tiga perkara, pertama mengubur
mayat, kedua melakukan solat dan ketiga bertaubat. Itu semua tidak boleh
ditunda, sudah tidak usah cemas, percayalah aku sangat mencintai dirimu. Adapun
senda gurauku kepadamu, “bahwa aku tidak akan selalu bersamamu”, itu Bahasa
hakikat wahai kekasihku, memang kita akan hidup selamanya? Suatu ketika kita
berpisah. Tetapi yang pasti, dengarkan baik-baik, aku mencintai dirimu untuk
selamanya. Tidak mungkin aku mencintai perempuan lain, cintaku hanya untukmu
seorang.
Akhirnya wahai kekasihku rumusan membangun kebahagiaan hati itu sebagai berikut:
1. Bersihkan hatimu dari segala rasa dendam dan kebencian kepada siapapun.
2. Rawatlah akal pikiranmu jangan selalu dibayang-bayangi oleh kabut tebal pesimistis.
3. Bangunlah pesahabatan dengan siapapun dengan tidak memandang perbedaan suku, bangsa, agama,dan warna kulit, lihatlah semuanya sama sebagai makhluk tuhan yang disebut manusia, kemudian jangan berharap imbalan dalam membangun persahabatan, dan jangan memasang persyaratan-persyaratan untuk bersahabat.
Luka dihatiku sampai sekarang masih
meninggalkan belang, untuk itu wahai kekasihku, aku masih berhati-hati karena
penghianatan itu sangat menyakitkan. karena yang melakukan bukan seorang musuh,
melainkan orang yang menginap didalam hatiku. Oleh karena itu, cinta yang
kuberikan kepadamu adalah cinta yang paling terakhir.
"Luka dihatiku sampai sekarang masih meninggalkan belang, untuk itu wahai kekasihku, aku masih berhati-hati karena penghianatan itu sangat menyakitkan. karena yang melakukan bukan seorang musuh, melainkan orang yang menginap didalam hatiku. Oleh karena itu, cinta yang kuberikan kepadamu adalah cinta yang paling terakhir."
BalasHapusKamu benar wahai kekasihku, luka penghiatan itu sangat menyakitkan, aku kembali dalam balutan itu, luka yang kau goreskan wahai kekasihku membuatku sadar bahwa orang yang kau percaya setengah matipun bisa menikammu dengan hebat wahai kekasihku. Aku mencintaimu dengan begitu hebat saat kau memilih menikamku dengan dahsyat. Berbahagialah wahai kekasihku agar luka ku tidak siasia terukir.
“Saat kau mengenal kasih sayang, kau juga menanggung resiko kebencian.”
BalasHapus“Ada kalanya orang harus membuat pilihan yang menyakitkan.”
BalasHapusAda waktu ketika seorang pria harus mengambil keputusan yang sulit.
BalasHapusApa pun yang kamu putuskan untuk dilakukan sejak saat ini, kamu tidak perlu memaafkanku.
BalasHapusPerlu pemikiran yang luas dan hati yang lapang untuk mengerti sebuah keputusan
BalasHapus